Rabu, 22 Mei 2013

BARITO SELATAN


Kabupaten Barito Selatan adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah dengan Ibukota Kabupaten terletak di Buntok. Kabupaten Barito Selatan memiliki luas wilayah 12.664 Km². Secara geografis terletak membujur di sepanjang Sungai Barito dengan letak astronomis di antara 1°20′ LS - 2°35′ LS dan 114° - 115° BT. Setelah pemekaran pada tahun 2002, berdasarkan Undang Undang Nomor 5 tahun 2002 luas daerahnya menjadi 8.830 Km², yang secara administratif terdiri dari 6 kecamatan. 
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Barito Utara. 
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara (Provinsi Kalimantan Selatan). 
• Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kapuas 
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Barito Timur dan kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan. 

KONDISI FISIK DASAR 

Geologi 
Kabupaten Barito Selatan berasal dari formasi-formasi geologis yang tergolong tua. Berdasarkan formasi batuannya, potensi kesuburan tanah di Kabupaten Barito Selatan tidak tinggi. Penyebaran formasi batuannya terdiri dari: Aluvium, endapan sungai dan laut; juga wilayah berawa dan bergambut; Batuan sedimen yang kaya akan mineral kuarsa; Batuan sedimen klastik, mineral kuarsa dengan sedikit material vulkanik; Batuan beku; Batuan vulkanik tua, menghasilkan jenis tanah yang kaya unsur hara; Batuan metamorf.

GAMBARAN UMUM 

Topografi 
Sebagian besar wilayah Kabupaten Barito Selatan merupakan daerah pedataran rendah dengan topografi praktis datar. Pada sektor tengah mulai dijumpai perbukitan dengan variasi topografi dari landai sampai miring, dengan pola intensitas kemiringan yang meningkat ke arah utara. Sektor utara merupakan rangkaian pegunungan dengan dominasi topografi curam, bagian wilayah ini memanjang dari barat daya ke timur. Sejalan dengan fisiografi wilayah, proporsi dari areal-areal yang bertopografi lebih berat adalah lebih tinggi pada daerah-daerah yang berada di kawasan atas; sebaliknya areal-areal bertopografi lebih ringan sangat tinggi pada daerah-daerah yang berada di kawasan bawah.

Kawasan Peternakan dan Perikanan 
Di sektor perikanan dan peternakan, Kabupaten Barito Selatan yang sebagian besar wilayahnya berada di daerah aliran sungai Barito, menyimpan potensi yang sangat besar. Dengan potensi sungai, danau dan rawa yang tersebar di seluruh kecamatan, menjadikan sektor ini sangat menjanjikan untuk berinvestasi, berbagai jenis ikan air tawar cocok dibudidayakan seperti : Patin, Mas, Nila, Tauman, gabus dan lain-lain, dengan sistem budidaya kolam atau keramba. Sedangkan untuk sektor peternakan sangat cocok dikembangkan peternakan Kerbau rawa, Sapi, Kambing, Babi, Ayam, Itik dan lain-lain. Khusus untuk Kerbau Rawa memiliki potensi yang amat besar terutama di Kecamatan Jenamas yang hanya terdapat di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan saja, dimana pengembangannya dapat diolah menjadi keju yang berasal dari lemak Kerbau Rawa yang dapat diekspor hingga ke luar negeri.

Sektor peternakan dan perikanan, ternak Babi sampai dengan tahun 2009 merupakan jenis ternak dengan tingkat populasi tertinggi yaitu mencapai 16.050 ekor. Untuk jenis unggas, ayam ras pedaging merupakan jenis ternak terbanyak populasinya yaitu 330.313 ekor. Sedangkan untuk hasil produksi perikanan, hanya perikanan darat yang ada di Barito Selatan, dengan produksi pada tahun 2009 sebesar 5.699,23 ton berasal dari perairan umum dan 1.309,39 ton dihasilkan dari budidaya.

KEPENDUDUKAN

Jumlah Penduduk 
Jumlah penduduk Barito Selatan tahun 2011 tercatat 127.058 orang, 64.878 (51%) laki-laki dan 62.180 (49%) perempuan. Berdasarkan luas wilayah dibanding dengan jumlah penduduk yang ada, kepadatan penduduk Barito Selatan tergolong jarang, dimana hanya sekitar 14 orang per km perseginya. penduduk per Km2 di Kabupaten Barito Selatan yang paling tinggi adalah terdapat di Kecamatan Dusun Selatan yakni 26 orang/km2 dan yang terendah yakni di Kecamatan Dusun Hilir yakni sebesar 8 orang/km2.

Di Kabupaten Barito Selatan penduduk menurut golongan umur terbanyak adalah di kelompok umur antara 0-4 tahun atau balita yang dapat dikatakan penduduk usia tidak produktif yakni sebesar 15.591 jiwa sedangkan yang paling rendah adalah kelompok umur usia antara 70-74 tahun yang dapat dikatakan penduduk usia tidak produktif yakni sebesar 1.001 jiwa. Sebagian besar (68,71%) penduduk produktif bekerja di sektor Pertanian, sedangkan sektor terkecil penyerapannya adalah sektor Listrik, Gas dan Air yakni sebesar 0,36%.

Kawasan Perikanan 
Kawasan yang dapat terus dikembangkan sebagai tempat budidaya perikanan darat yang dapat diidentifi-kasi, khususnya di daerah Kecamatan Dusun Selatan dan Karau Kuala yang dapat terus dikembangkan sebagai daerah perikanan karena banyak memiliki sumber air yang dapat ditampung dan dikembangkan sebagai budidaya ikan.

1. Perairan Perikanan Tangkap 
Kabupaten Barito Selatan memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito dengan panjang ± 233,64 km. khusus yang melintasi Wilayah Administrasi Kabupaten Barito Selatan, di daerah aliran sungai tersebut bermuara anak-anak sungai serta terdapat danau danau Oxbow, danau limpasan banjir dan bentangan rawa-rawa limpasan banjir (Tayap). Kawasan-kawasan ini mempunyai potensi untuk perikanan budidaya, Perikanan tangkap dan daerah (inti) konservasi serta dapat pula menjadi bisnis agrowisata.

2. Perairan Perikanan Budidaya. Sarana eksisting yang ada terdiri dari: 
Keramba Percontohan di Rantau Kujang dan Mangkatip masing-masing 1 unit. 
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di di Kecamatan Mangkatip 100 Ha 
Balai Benih Ikan (BBI) di Palurejo Kec. Gunung Bintang Awai 2,5 Ha. 
Stasiun Benih Ikan Lokal di Mangkatip 0,25 Ha. 
Stasiun Pendaratan Ikan Perairan Umum (SPIPU) & Pasar Benih Kec. Dusun Selatan 0,25 Ha.

3.Kawasan Minapolitan, Agropolitan dan budidaya perikanan air tawar “Beje” dan kawasan wisata, kabupaten Barito Selatan juga merupakan basis budidaya perikanan dengan ditunjuknya kawasan Minapolitan yang akan dibangun. Berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor Kep.32/MEN/2010 Tanggal 14 Mei 2010 Tentang Penetapan Kawasan Minapolitan. Adapaun lokasi yang dicadangkan adalah “kawasan Buntok Seberang” meliputi Desa Jelapat, Buntok Kota, Muara Ripung, Danau Masura, Kalahien, Madara, Pararapak dan Penda Asam.

Search Page :
http://www.tarukalteng.net/index.php?option=com_docman&task=doc_download&gid=41&Itemid=134

Serach by : Dewi Setya Cahyaningrum 
NIM         : (26010310141001)
District Regency : Barito Selatan (Kalimantan Tengah)
Email        : dewisetya54@yahoo.co.id

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . Informasi Perikanan Tangkap Kalimantan Tengah - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger